Selasa, 20 September 2011


LOGIKA
&
FILSAFAT SEJARAH


Oleh : Iyus Jayusman, Drs, M.Pd.


APA ITU LOGIKA

        Kata logika berasal dari bahasa Yunani yaitu logos yang berarti  kata atau fikiran yang benar. Jadi kalau ditinjau dari segi logatnya, maka ilmu logika berarti ilmu berkata benar atau ilmu berfikir benar.
        Apakah logika sebagai ilmu pengetahuan? 
    Sebagai kumpulan dari kaidah-kaidah yang memberikan jalan (sistem) berfikir yang teratur, maka logika juga merupakan suatu ilmu pengetahuan.

                            
BAGAIMANA KERJA LOGIKA?

        Tugas kerja ilmu logika adalah memberikan penilaian benar  atau salah.
        Logika memberikan suatu ukuran (norma) yakni suatu anggapan tentang benar  dan salah. Dengan demikian, logika bersifat normatif.
        Pekerjaan logika menentukan peraturan-peraturan berfiikir  yang benar itu.
        Dengan demikian, logika adalah pengetahuan filsafat (philosiphy) atau art of thinking


DEFINISI LOGIKA

        Setelah meninjau ciri-ciri cara kerja logika tersebu di atas, maka dapat dirumuskan definisi dari ilmu logika:
1.   Logika ialah ilmu pengetahuan yang mengatur penelitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan fikirannya dapat mencari kebenaran.
2.   Logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aturan-aturan dan cara-cara berfikir  yang dapat menyampaikan manusia kepada kebenaran.
3.   Logika ialah ilmu pengetahuan yg mempelajari pekerjaan akal dipandang dari jurusan benar & salah. 


LOGIKA NATURALIS

        Sejak kapan manusia berfikir dengan memakai logika?
-    Umur logika sebenarnya sama tuanya dengan umur manusia, artinya sejak manusia berfikir sebenarnya logika itu telah ada, hanya yang mereka pakai adalah logika naturalis.
-         Apa itu logika naturalis, yaitu ketika manusia berfikir berdasar kodrat dan fitrah manusia saja.
-         Contoh berfikir dgn logika naturalis: misalnya matahari dan saya adalah berbeda, saya berjalan tidak sama dengan saya duduk. Berfikir sederhana adalah ciri berfikir logika naturalis.


LOGIKA ARTIFICIALIS

·        Contoh keberadaan dari logika artificialis:
-         Misalnya ada dua berita yang bertentangan mutlak, sedang kedua-duanya menganggap dirinya benar. Dapatkah berita tersebut keduanya dibenarkan?
-         Untuk mengatasi masalah yang dilematis tersebut di atas, maka dirumuskan dan digunakan logika artificialis.
-         Aristoteles adalah filusuf pertama yang merumuskan logika artificialis dalam bukunya yang berjudul Organon yang berarti instrumen (alat).


LOGIKA FORMAL & MATERIAL

        Logika  Artificialis dibedakan menjadi dua sbb:
1.   Logika Formal yaitu mempelajari asas-asas, aturan-aturan atau hukum-hukum berfikir  yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
2.   Logika Material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan  kenyataan-kenyataan praktis yang sesungguhnya. Apakah hasil logika formal itu sungguh sesuai dengan isi (materi) kenyataan yang sebenarnya?

        Logika material mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan. Dengan demikian, logika material inilah yang menjadi sumber  yakni yang menimbulkan filsafat mengenal dan filsafat ilmu pengetahuan.
        Logika Formal ialah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah-kaidah cara berfikir untuk mencapai kebenaran


PEMBAHASAN LOGIKA

        Logika Formal dibagi dalam tiga pasal sbb:
  1. Pasal pengertian
  2. Pasal keputusan
  3. Pasal pemikiran
       Ketiga pasal tersebut akan menunjukkan hubungan terkait dengan persoalan ini:
      “Saya tidak dapat membeli buku sebab mahal”
       Dalam kalimat di atas terkandung beberapa unsur dalam fikiran kita.


PEMECAHAN MASALAH

“Saya tidak dapat membeli buku sebab mahal”
Pertama: Kita menangkap kenyataan (realitas) yang  
                 disebut buku.
Kedua    : Kita menangkap hubungan antara harga dan
                 buku yakni mahal.
Ketiga    : Kita menangkap kenyataan bahwa anda tidak 
                 dapat membeli buku karena mahal.

Penjelasan:
1.  Buku, mahal, dan membeli adalah pengertian
Perlu dipahami, pengertian merupakan isi pokok dari persoalan logika.
2. Buku ini mahal atau saya tidak membeli buku, ini merupakan keputusan.
3. Orang yang tidak punya uang tidak dapat membeli buku, ini merupakan pemikiran.
    Pemikiran adalah bila pengertian-pengertian itu disusun begitu rupa, sehingga merupakan suatu pertimbangan (discourse) dalam fikiran kita.


KESIMPULAN

        Seluruh pembahasan logika formal mencakup tiga pasal sbb:
  1. Pengertian (idea atau konsep).
  2. Keputusan (proposition).
  3. Pemikiran (discourse).
      Dari tiga persoalan di atas yang terpenting ialah keputusan. Pengertian dan pemikiran hanyalah merupakan saat atau moment dalam fikiran kita ke arah keputusan. Sedang dalam keputusan, fikiran (intelek) kita terhenti


SOAL-SOAL

        1. Jelaskan konsep logika berdasar  arti logatnya.
        2.Jelaskan pengertian  logika artificialis
        3.Jelaskan perbedaan antara logika formal dengan 
      logika material.
        4.Jelaskan hubungan antara pengertian, keputusan 
      dengan pemikiran dalam suatu cara berpikir.
        5.Dari hubungan tersebut di atas (pengertian,
           keputusan, dan pemikiran) manakah yang 
           terpenting, dan berikan alasannya. 


APA ITU FILSAFAT

    Untuk mengerti filsafat, maka harus meninjaunya sedikitnya dari dari tiga segi sbb:

  1. Arti Logat
      Dilihat dari segi logatnya, maka perkataan Filsafat itu berasal dari bahasa Arab “falsafah” yang berasal dari perkataan Yunani “philosophia”.  Philos bararti suka atau cinta, dan sophia berarti kebijaksanaan. Jadi philosophia artinya suka pada kebijaksanaan. Artinya setiap orang yg berfilsafat akan bijaksana.

2. Arti Praktis
      Dilihat dari segi pengertian praktis maka filsafat berarti alam berfikir atau alam fikiran. Berfilsafat  artinya berfikir. Dengan demikian, maka berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan dengan sungguh-sungguh.

3. Perbedaan dari ilmu-ilmu lain
    a. Ilmu-ilmu selain filsafat (ilmu-ilmu vak) membatasi
        kajiannya pada satu bagian saja dari alam maujud ini. 
        Contoh: Ilmu Geografi hanya menyelidiki soal-soal yang
        langsung menjadi kajiannya saja (sungai-sungai,
        daratan, lautan, kota-kota, jalan raya, penduduk dll).

Ilmu Filsafat tugasnya menyelidiki seluruh kenyataan yang dibahas oleh ilmu-ilmu vak itu, dan menyelidiki bagaimana hubungannya kenyataan itu satu dengan yang lain.
   Dengan kata lain, ilmu filsafat memandang alam ini sebagai suatu kesatuan yang belum dipecah-pecah. Ilmu filsafat membahasnya secara keseluruhan yang bersangkutan satu dengan yang lain.
    Catatan:
    Ilmu-ilmu vak membahas tentang sebab dan akibat dari suatu kejadian. Sedang filsafat disamping membahas sebab dan akibat, juga membahas hakikat dari suatu gejala atau kejadian 


DEFINISI FILSAFAT

        Beberapa definisi filsafat yang dibuat oleh filosuf-filosuf terkenal Barat dan Timur sbb:
  1. Plato (427 s.M-348 s.M)
      Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang  asli.

  1. Aristoteles (382 s.M-322 s.M)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.

3. Al Farabi (870-950)
      Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakekatnya yang   sebenarnya.

      4. Descartes (1590-1650)
      Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.


FILSAFAT SEJARAH

        Munculnya Filsafat Sejarah dilatarbelakangi oleh:
1. Kecenderungan manusia dikenal sebagai “hewan sejarah”(pelaku, pembuat, penulis, pembaca sejarah).
2. Manusia sejak zaman kuno tidak pernah berhenti mengamati peristiwa sejarah yang terjadi di sekitarnya
3. Mereka merenungkan maknanya, mencari suatu hubungan yang bisa menguraikan geraknya, atau faktor-faktor  yang  membangkitkannya dan akibat-akibat yang dihasilkannya dari suatu kejadian sejarah
Catatan: Rasa ingin tahu dan kesadaran untuk mencari yang  dimiliki manusia, 
               merupakan musabab lahirnya  filsafat sejarah.


Munculnya Istilah Filsafat sejarah

        Ahli yang mula-mula menggunakan istilah filsafat sejarah ialah Francois Marie Arout Voltaire, pada tahun 1756 M.
        Voltaire lahir di Paris pada 21 November  1694 dan meninggal 30 Mei 1778 M.
        Voltaire adalah seorang ahli filsafat (filosof) dan pujangga tersohor dan sangat berpengaruh dalam masa pencerahan di Perancis pada abad ke-18.
        Sedangkan yang mempopulerkan istilah filsafat sejarah adalah seorang ahli yang bernama Herder.
        Herder  adalah orang pertama yang merumuskan ranah pembahasan dan permasalahan filsafat sejarah


Filsafat Sejarah & Teori Sejarah

        Menurut  J.M. Romein, seorang Guru Besar Sejarah di Universitas Amsterdam Negeri Belanda (1893-1962), bahwa antara Filsafat Sejarah dan Teori Sejarah menunjukkan perbedaan dalam bidang kajiannya.
        Filsafat Sejarah bertugas  antara lain; menyusun kembali kepingan-kepingan mengenai peristiwa masa silam. Sehingga masyarakat dapat mengenal kembali gambaran wajah peristiwa-peristiwa masa lampau tsb.
    Sebagai contoh dari pengertian di atas, bisa dilihat misalnya gambaran tentang revolusi Nasional Indonesia (1945-1949) yang ditulis sepenggal-sepenggal, dari sudut atau dimensi militer, ekonomi, politik, psikologis dll.
   Catatan: kondisi penulisan sejarah yang dipenggal-penggal itulah yang menuntut adanya keberadaan Filsafat Sejarah (FS). FS berusaha melihat kejadian masa silam dengan melalui multy dimencional approach, yang kemudian mengintegrasikannya dalam suatu sintesis yang padu.


Teori Sejarah

        Menurut J.M. Romein, bahwa  Teori Sejarah bertugas menyajikan teori-teori dan konsep-konsep, yang memungkinkan seseorang ahli sejarah (sejarawan) mengadakan interpretasi terhadap semua pandangan pragmatis mengenai masa silam.
        Bagaimanapun dalam praktek kajiannya, antara Filsafat Sejarah dan Teori Sejarah menunjukkan objek materi kajian yang sama. Dengan demikian, argument J.M. Romein mengenai perbedaan kajian antara filsafat sejarah dan teori sejarah, menurut para ahli dipandang tidak dapat dipertanggungjawabkan.


DEFINISI FILSAFAT SEJARAH

1.  W.H. Walsh:
     Filsafat Sejarah adalah sebagai suatu kajian yang mendalam mengenai sejarah, sehingga dapat diketahui segala yang berkaitan dengan sejarah tersebut.

2.  George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831):
     Filsafat Sejarah berpangkal pada abstraksi-abstraksi yang menuju pada kenyataan historis yang konkret.

3.  Jacob Burckhardt (1818-1897):
     Beliau memaknakan filsafat sejarah semacam “mahluk banci” yang mampu memadukan di antara hal-hal yang tidak dapat dipersatukan. Hal ini dimaksudkan, karena filsafat sejarah berfungsi dan bertugas mematangkan kerja sejarawan serta eksistensi sejarah sendiri.

4.  Zainab al-Hudhairi:
     Filsafat Sejarah adalah sebagai tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa historis secara  filosofis, untuk mengetahui faktor-faktor esensial yang mengendalikan perjalanan historis itu, untuk kemudian mengiikhtisarkan hukum-hukum umum yang tetap, yang mengarahkan pada perkembangan berbagai bangsa dan negara dalam berbagai masa dan generasi.

5. Rustam E. Tamburaka:
    Filsafat Sejarah adalah ilmu filsafat yang ingin memberi jawaban atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah.

        Jelasnya, filsafat sejarah adalah satu bagian filsafat yang ingin menyelidiki sebab-sebab terakhir dari suatu peristiwa, serta ingin memberikan jawaban atas sebab dan alasan-alasan segala peristiwa sejarah.
        Catatan:

    Dari lima (5) definisi filsafat sejarah yang dikemukakan para akhli tersebut di atas, yang betul-betul memadai dan terpilih, yaitu definisi yang dikemukakan oleh Zainab  al-Hudhairi


Evaluasi

1. bagaimana menganalisis secara filsafati, penelitian
       historis  yang telah dilakukan oleh ahli sejarah?
2. bagaimana mengihtisarkan hukum-hukum umum 
       yang tepat dalam historis tersebut?
        Catatan: pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan
                   ruang lingkup dari kajian filsafat sejarah.


Ruang Lingkup Pembahasan Filsafat Sejarah (FS)

        Ruang lingkup FS berupaya memaparkan dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan sbb:
1. apa yang melatarbelakangi, wujud peristiwa sejarah
          sebagai wujud dari peristiwa masa lalu?
2. apa faktor-faktor  esensial yang mengendalikan
          perjalanan historisitas itu, dari masa ke msa?
3. bagaimana hubungan satu peristiwa dengan
          peristiwa lainnya?


KEGUNAAN MEMPELAJARI FS:

1. Dengan berpegang dan mengkaji lebih jauh teori-teori dalam FS, maka kiranya FS dapat mempertajam kepekaan kritis seorang peneliti sejarah.

2.FS dengan sejumlah teori dan kerangka acuan  kajiannya, antara lain untuk menawarkan pengertian, mengenai untung dan ruginya berbagai pendekatan dalam penelitian tentang peristiwa kemanusiaan di masa lalu, yang dilakukan oleh sejarawan.

3. Dengan mempelajari filsafat sejarah, menjadikan peneliti sejarah lebih waspada terhadap pendapat-pendapat  yang keliru mengenai tugas dan tujuan pengkajian sejarah itu sendiri.

        Catatan:  menurut Nouruzzaman Shiddiqie, mempelajari filsafat sejarah lebih diartikan secara religius. Filsafat Sejarah memiliki kepentingan untuk mencipta hubungan vertikal antara manusia (pengkaji sejarah) dengan Khaliknya.


UNSUR-UNSUR  FS

        Menurut F.R. Ankersmit, ada tiga unsur FS sbb:
1. Historiografi, atau sejarah dari penulisan sejarah, yaitu pembahasan di seputar penelitian yang dilakukan filosof sejarah yang bersifat deskriptif. Kegiatannya antara lain menjawab pertanyaan:
    -apa yang ditulis oleh para ahli sejarah termasyhur,
      baik pada masa silam maupun masa kini?
    -bagaimana ciri karya sejarah pada umumnya?
    -adakah sejarawan dengan maksud tertentu dalam
      penulisannya?

2. Filsafat Sejarah Spekulatif, yaitu kajian di seputar dua makna kata sejarah itu sendiri. Kedua makna kata sejarah dimaksud, pertama sebagai proses historis; dan kedua sebagai penulisan proses historis menurut kaidah-kaidah ilmu sejarah.
   Catatan: Filosof sejarah spekulatif menerawang kerja ahli sejarah lebih jauh. Kalau ahli sej menerangkan dan melukiskan kejadian masa lalu apa adanya, sedangkan ahli filsuf sejarah mencari struktur dalam yang tersembunyi dalam proses historis.

3. Filsafat Sejarah Kritis, adalah unsur  yang memiliki lingkup kerja, yaitu, apabila seseorang berusaha meneliti sarana-sarana yang dipergunakan ahli sejarah, dalam menerangkan peristiwa masa lalu, dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Arena kerja filsuf sejarah kritis ini, dengan demikian, tidak terlepas dari karya sejarah yang telah diwujudkan oleh ahli sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar