Rabu, 29 Juni 2011

PENGANTAR ILMU SEJARAH


PENGANTAR ILMU SEJARAH


DAFTAR PUSTAKA

Carr, E.H., (1972). What is History. Alfred A. Knoft: New York
Collingwood, R.G., (1973). The Idea of History. Oxford University Pers: London
I.G., (1988). Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah dalam Perspektif Pendidikan. Satya  
       Wacana: Semarang.
R. Moh. Ali. (1963). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Bhratara: Jakarta.
Rustam E. Tamburaka. (1999). Pengantar Ilmu Sejarah: Teori Filsafat Sejarah, Sejarah
       Filsafat dan IPTEK. Rineka Cipta: Jakarta.


TUJUAN

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
*      Memahami dan menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmu menurut persyaratan dan asas-asas serta sifat-sifat ilmu
*      Memahami dan menjelaskan metode ilmiah sejarah serta teknik penggunaannya dalam proses pembelajaran sejarah
*      Memahami dan mengidentifikasi serta penggunaan sumber sejarah dan ilmu bantu sejarah
*      Memahami dan menjelaskan perkembangan serta permasalahan sejarah sebagai ilmu sehingga mengenal karakteristik ilmu sejarah
*      Memahami dan menghargai nilai sejarah maupun fungsi dan kegunaan sejarah, khususnya sebagai wahana pendidikan.

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapa pokok bahasan, pengertian dan permasalahan tentang sejarah sebagai ilmu, metode sejarah, sumber sejarah dan ilmu-ilmu bantu sejarah; kausalitas dan eksplanasi sejarah; pembabakan sejarah, perkembangan dan permasalahan sejarah sebagai ilmu serta karakteristik ilmu sejarah; nilai, fungsi dan kegunaan sejarah serta sejarah sebagai wahana pendidikan.


ASAL KATA SEJARAH

Dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Arab : SYAJARATUN
yang artinya pohon kayu, keturunan, asal-usul, atau silsilah.

Riwayat/hikayat : cerita yang diambil dari kehidupan
Kisah : cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau
Tarikh (Turki) : menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam

Eropa
Geschiedenis (Belanda) : sesuatu yang telah terjadi ; geschieden = terjadi
Geschichte (Jerman) : sesuatu yang telah terjadi ; geschehen = terjadi
History (Inggris) aktivitas manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu yang disusun dalam hubungan yang kronologis
Kata history berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan (= ilmu) / inkuiri


DEFINISI SEJARAH

History is past human behavior, recorded and unrecorded, in its many varieties (CTPL, 1974 :1).

History .... is a mountain top of human knowledge from whence the doings of our generation may be scanned and fitted into proper dimensions
(Gustafson, 1955 : 2).

History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35).

History is what one age finds worthy of note in another (Burckhardt, 1958 : 158).

History can mean any events or episodes that happened in the past, no matter to whom they happened and no matter whether the episodes were in any way related. More often, the term is restricted to things that happened to people (Nugent, 1967 : 11).

Somehow history is knowledge. It also means the past : past events, past actuality; all things said and done. And it also means the record of the past (Lucey, 1984 : 9).
History is the memory of human experience (Robert V. Daniels)

All past event is history (history as actuality). History can help student to understand human behaviour in the past, present and future (new goals for historical studies). (J.Banks)

Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. (Muhammad Yamin)


Kata HISTORY yang dipadankan dengan SEJARAH memiliki 4 pengertian :

  1. Sesuatu peristiwa, suatu kejadian, sesuatu yang telah berlalu
  2. Riwayat dari peristiwa / kejadian yang telah berlalu
  3. Semua pengetahuan tentang masa lalu (khususnya tentang masyarakat tertentu)
  4. Ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA
(Kejadian di masa lalu)







SEJARAWAN
(ingin tahu tentang masa lalu)







MENYUSUN FAKTA-FAKTA YANG DIMILIKI
(dengan mengajukan pertanyaan/mencari pendapat untuk mendekati kebenaran)










                                                                                    Objektivitas sejarah

SEJARAH SEPERTI YANG TERTULIS






KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU

         Sistematis
         Koheren (taat asas)
         Valid (dapat dipercaya)
         Akurat (tepat)
         Objektif
         Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi
         Dapat memprediksi







Bagaimana dengan sejarah ?


PERBEDAAN ILMU ALAM DENGAN SEJARAH

ILMU ALAM
SEJARAH
  1. Perulangan2 / recurrence
  1. Peristiwa sejarah bersifat unik / partikularistik
  1. Percobaan/eksperimen di laboratorium atau lapangan, yaitu mewujudkan kembali bentuk semula dari gejala-gejala semula
  1. Unsur paralelisme/kesejajaran di samping unsur kekhususan
  1. Mengidentifikasi keajegan/keteraturan dari gejala-gejala tersebut
  1. Kecenderungan2 umum / general tendencies
  1. Keumuman/dalil/hukum bisa dirumuskan
  1. Hukum-hukum sejarah bisa dirumuskan



Hukum Sejarah :
“tidak lain keteraturan yang dapat diserap pada sejumlah kejadian yang memberikan rupa / wujud persamaan pada perubahan-perubahan keadaan tertentu dalam sejarah”

 






PREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAH

ILMU ALAM
SEJARAH
Hukum / dalil yang pasti
Sulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulangan
Ketepatannya lebih besar
Memproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masa kini, bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yang kokoh



KARAKTERISTIK



SEJARAH
ILMU SOSIAL LAINNYA
ILMU ALAM
Temporal-spasial
A temporal-spasial
A temporal-spasial
Diakronik
Sinkronik
Sinkronik
Ideografik
Nomotetik
Nomotetik
Partikularistik
Generalistik
Generalistik
Einmalig
Berulangkali
Berulangkali
Sumber terbatas
Eksperimen dan tes
Eksperimen / laboratorium
Tidak dapat diukur
Dapat diukur
Dapat diukur
Non-prediksi
Prediksi
Prediksi



METODOLOGI SEJARAH




METODE PENELITIAN SEJARAH

         Memilih topik penulisan yang tepat/sesuai
         Mencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topik
         Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan)
         Kritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang ada
         Menyusun hasil-hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya
         Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan kepada para pembaca





         Beberapa kriteria dalam pemilihan topik :
o       harus bernilai
o       harus orisinal
o       harus praktis
o       memiliki kesatuan / unity


TEKNIK PENELITIAN SEJARAH


STUDI KEPUSTAKAAN                               Dilakukan melalui kajian terhadap sumber-sumber tertulis

WAWANCARA                                             Dilakukan melalui oral history

OBSERVASI                                                   Dilakukan melalui penelitian di lapangan

EKSKAVASI                                                  Dilakukan melalui penggalian terhadap peninggalan sejarah



SUMBER-SUMBER SEJARAH

Pengertian sumber Sejarah :

Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau


CONTOH-CONTOH SUMBER SEJARAH
  1.  Sumber dokumenter : bukti pembayaran, surat-surat pribadi, buku harian
  2.  Sumber korporal : arca, perkakas, fosil, artefak
  3.  sumber lisan : cerita yang disampaikan secara lisan, termasuk  bahasa





SEJARAH LISAN DAN TRADISI LISAN

SEJARAH LISAN (ORAL HISTORY)
TRADISI LISAN (ORAL TRADITION)
  1. Cara/metode untuk mendapatkan informasi (sebagai sumber penulisan)
  2. Informasi berasal dari tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh pelaku/saksi yang diwawancarai sejarawan/peneliti. Hasil wawancara merupakan produk sumber sejarah lisan
Narasi/cerita tentang orang-orang / masyarakat dan peristiwa masa lampau yang disampaikan secara lisan (dari mulut ke mulut).
Bentuknya dapat berupa RUMOR, ANEKDOT, PERIBAHASA/PEPATAH, BALADA HISTORIS, SAGA, MYTHE, LEGENDA, DONGENG
Karakter :
Sifatnya kontemporer, mampu memberikan kemungkinan yang hampir tidak terbatas untuk menggali sejarah dari pelaku/saksi

Dapat mencapai pelaku/saksi sejarah yang tidak tercantum dalam dokumen

Memungkinkan perluasan permasalahan sejarah  
Keterbatasan :
Adanya unsur kosmosentris (religio magis) yang membungkus cerita lisan tsb; walaupun kesadaran sejarahnya dapat dirasakan tetapi kebenarannya sulit dibuktikan

Tidak diperhatikannya urutan waktu secara jelas tentang peristiwa yang diceritakan

Adanya unsur subjektivitas yang tinggi



PERBANDINGAN THE OLD HISTORY DAN THE NEW HISTORY

THE OLD HISTORY
THE NEW HISTORY
Sejarah konvensional
Sejarah tradisional
Sejarah Ilmiah (Scientific History)
Sejarah Sosial (Social History)
Sejarah Total (Total History)
Monodimensional
Multidimensional
Orientasi peristiwa
Orientasi problem
Ruang cakup terbatas
Ruang cakup luas
Pelaku sejarah terbatas
Pelaku sejarah beragam
Deskriptif-naratif
Analitis-kritis
Pertanyaan terbatas
Banyak pertanyaan


TINGKAT KEBENARAN :

Agama            : mutlak
Filsafat            : filosofi (rasio, budi/kalbu) hakiki
Ilmu                 : ilmiah (objektif, logis, rasional)
Pengetahuan   : commonsence (akal sehat)


ILMU-ILMU BANTU SEJARAH

“A man writing good history is driving more horses abreast in his theme than a man writing any other kind of literary matter”


Pengertian Ilmu-ilmu Bantu Sejarah :

Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah.


Fungsi dan Kegunaan Ilmu-ilmu Bantu Sejarah :

         Ilmu bantu ini digunakan sesuai dengan topik atau periode yang dikaji
          merupakan alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah


MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH

         PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil
         PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purba
         ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak
         PALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kuno
         EPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materi yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading)
         IKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung kuno dari jaman prasejarah
         NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uang
         ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar, porselein)
         GENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenek moyang
         FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kuno


MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH

         STATISTIK
          ETNOGRAFI
          ILMU SOSIAL LAIN :
          ANTROPOLOGI
          SOSIOLOGI
          PSIKOLOGI
          POLITIKOLOGI
          EKONOMI
          DLL
Sebab langsung
          sebagai suatu kebetulan penggerak
          bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh
          hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa
          dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab”


Sebab tidak langsung
          merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor
          memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi











EKSPLANASI SEJARAH

Penjelasan dalam Ilmu alamiah :
          Dimulai dengan observasi (pengamatan), berakhir dengan konsep-konsep umum (generalisasi).
          Gejala dilihat sebagai dalam kerangka suatu penegakan generalisasi


Penjelasan dalam Sejarah :
          Berupaya untuk menyelami apa yang ada di dalam suatu peristiwa
(dapat menghayati peristiwa sebenarnya dari dalam) :
Ø      Bagian luar adalah wujud fisik/gerak dari suatu peristiwa
Ø      Bagian dalam pikiran yang ada di balik wujud fisik
Ø      Re-thinking them in his own mind
          Prinsip koligasi : prosedur menerapkan suatu peristiwa dengan jalan menelusuri hubungan intrinsik dengan peristiwa lain ; mencari kecenderungan umum


MODEL-MODEL PENJELASAN SEJARAH

  1. KAUSALITAS / SEBAB-AKIBAT (cause-effect)
         Sebab Langsung (direct-cause)
Sebab Khusus (immediate-cause)
Sebab Jangka Pendek (short-term cause)
         Sebab Tidak Langsung (in direct cause)
Sebab Umum (general cause)
Sebab Jangka Panjang (long-term cause)
  1. HERMENEUTIKA
  2. COVERING LAW MODEL (CLM)
  3. MODEL MOTIVASI